Pengaruh Bank Sampah Terhadap Jumlah Sampah Plastik di Indonesia

Abstract

Isu lingkungan sudah saatnya diberikan perhatian lebih disebabkan kondisi lingkungan mulai memprihatinkan. Saat ini terdapat kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu polusi sampah. Sampah plastik merupakan isu lingkungan yang sangat mengkhawatirkan, khususnya di Indonesia. Berdasarkan data Jambeck pada tahun 2015 disebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua negara yang mencemari sampah plastik di perairan laut dunia, dan menurut Indonesia Solid Waste Association (InsWA) menyatakan bahwa jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia telah mencapai angka 14% dari keseluruhan produksi sampah di Indonesia pada tahun 2015. Unilever mencetuskan penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan menggunakan konsep Circular Economy dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik dan menerapkannya pada program Bank Sampah yang dikelola oleh masyarakat untuk masyarakat Indonesia. Program Bank Sampah ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang ingin mengurangi 70% sampah laut yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018. Peran Bank Sampah selain mengurangi jumlah sampah plastik yang berdasarkan Laporan Keberlanjutan Unilever tahun 2020, telah  terkelola sampah 16 ribu ton dan diantaranya 12 juta ton sampah anorganik, juga memaksimalkan nilai dari suatu produk meskipun sudah menjadi sampah, yaitu dengan cara memberikan reward kepada masyarakat yang telah mengumpulkan sampah dan menyetorkan ke Bank Sampah. Sehingga dari pengelolaan Bank Sampah tersebut, adanya pemaksimalan nilai sampah yang kemudian menghasilkan manfaat berupa kenaikan ekonomi masyarakat  hingga pemberdayaan manusia sebagai pekerja.

Nina Widyaswasti Aisha - Pengaruh Bank Sampah Terhadap Jumlah Sampah Plastik di Indonesia